Kumpulan Materi & Latihan Soal CPNS 2013

Friday, April 11, 2008

Tentang memaksimisasi profit

Sangat mudah untuk menjelaskan bahwa tujuan pokok yang ingin dicapai manajer keuangan adalah memaksimisasi profit. Namun demikian perlu didasari bahwa tujuan ini mengandung banyak kelemahan. 1). Standar ekonomi mikro dengan memaksimumkan profit – (ingat profit maksimum dapat dicapai pada saat biaya marginal sama dengan pendapatan marginal – adalah bersifat statis karena tidak memperlihatkan dimensi waktu). Dengan kata lain tidak ada perbedaan antara profit dalam jangka panjang dengan jangka pendek. 2). Pengertian profit itu sendiri bisa menyesatkan. Apakah perusahaan harus memaksimumkan jumlah profit secara nominal ataukah tingkat profit? Apabila tingat profit atau keuntungan yang ingin dimaksimumkan, maka timbulah masalah penentuan tingkat keuntungan.

Apakah keuntungan dalam kaitannya dengan penjualan, dengan total aktiva, atau dengan pemilik modal itu sendiri? Kemudian karena pengertian profit adalah merupakan selisih positif antara pendapatan dengan biaya, timbul pertanyaan, biaya apa saja yang harus diperhitungkan? Haruslah opportunity costs harus diperhitungkan dan bagaimana cara mengukurnya? Perlu dipahami pula bahwa pengertian profit tidak sama dengan aliran kas. Laba per lembar saham atau earning per share yang semakin besar tidka berarti peningkatan deviden dalam bentuk kas; karena pembayaran deviden hanya ditentukan oleh kebijakan deviden.

3). Adalah menyangkut resiko yang berkaitan dengan setiap alternative keputusan memaksimumkan profit tanpa memperhitungkan tingkat resiko setiap alternative akan sangat menyesatkan. Yang dimaksud dengan resiko adalah kemungkinan bahwa tingkat output tidak sesuai dengan yang diharapkan. Besar kecilnya tingkat resiko ini biasanya diukur dengan besar kecilnya tingkat penyimpangan atau standar deviasi. Semakin besar deviasi semakin besar pula resikonya.

4). Aoabila memaksimumkan profit merupakan tujuan utama , maka akan sangat mudah hal ini dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan dapat menjual saham di pasar modal kemudian dana hasil penjualan saham tersebut disimpan dalam bentuk deposito. Katakanlah bunga deposito per tahun adalah 17,50% maka tanpa peningkatan kegiatan operasi, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar 17,5% per tahun. Tetapi bagaimana dengan harga pasar saham, apa yang akan terjadi bila hal ini dilakukan dan pemegang saham mengetahui hal ini. Bukankah pemegang saham akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar dasri tingkat bunga deposito atas resiko yang lebih besar? Bukankah meningkatnya tingkat keuntungan yang diminta ini akan mengakibatkan harga pasar saham menurun yang berarti nilai perusahaan juga menurun.

Related Posts by Categories



No comments:

Post a Comment

Kumpulan Materi & Latihan Soal CPNS 2013