Pandu mendirikan perusahaan dan untuk itu ia menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 1.000 sebagai modal awal.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan menerima uang tunai (kas) sebesar Rp. 1.000. Uang ini, nanti akan digunakan untuk menjalankan perusahaan. Kegiatan2 yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran uang harus dicatat. Penerimaan yang berasal dari soal diatas dapat dicatat sebagai berikut:
Kas
+ 1.000
Tanda "+" dalam catatan di atas berarti penambahan.Sisi lain dari soal diatas, bagi perusahaan, adalah pengakuan bahwa uang sebesar Rp. 1.000 tadi, berasal dari Pandu sebagai pemodalnya. Kenyataan ini perlu dicatat (dapat dilakukan secara terpisah), misalnya sebagai berikut:
MODAL PANDU
+ 1.000
+ 1.000
Uang tunai merupakan kekayaan perusahaan, atau sering disebut aktiva. Kekayaan merupakan sumber daya untuk melakukan usaha. Dalam contoh di atas, kekayaan itu berasal dari penyetoran modal "Pandu". Antara kekayan yang dimiliki dengan sumber pembelanjaannya harus selalu sama. Hal ini wajar saja, sebab kekayaan dan sumber pembelanjaan, seperti dalam contoh penyetoran modal, sebetulnya merupakan satu kegiatan, tetapi dipandang dari dua sudut yang berbeda. Kesamaan antara kekayaan dengan sumber pembelanjaannya dapat disajikan sebagai berikut:
KAS=MODAL PANDU
1.000=1.000
1.000=1.000
Penyajian kekayaan dan sumber pembelanjaannya dalam suatu persamaan dapat digunakan untuk menunjukan posisi keuangan perusahaan. Dalam contoh diatas posisi keuangan perusahaan menunjukan bahwa:
|
No comments:
Post a Comment